Oleh: Chandra Kurniawan
"Kadang ke Kufah, kadang ke Bashrah, kadang ke Hijaz, dan kadang ke Yaman. Sampai kapan?"
"Bersama mihbarah (wadah tinta) sampai ke maqbarah (kuburan)," jawab Imam Ahmad bin Hanbal saat ditanya tentang kegigihannya dalam menuntut ilmu.
*****
Engkau harus kuat. Engkau harus sabar. Bergaullah dengan orang-orang yang shalih karena mereka akan menjaga dan membimbingmu. Takutlah akan azab-Nya yang pedih dikala engkau seorang diri. Tutuplah rapat-rapat mulutmu dari perkataan dusta. Pergunakanlah harta bendamu untuk tujuan yang mulia. Jauhilah sumber-sumber fitnah. Banyaklah menuntut ilmu dan merenungkannya. Tepati janji yang pernah engkau ucapkan. Dan rajin-rajinlah mendekatkan diri kepada Allah."
Benarlah apa yang dikatakan seorang ulama, janganlah engkau hanya melihat kesuksesan seseorang, tetapi lihatlah proses mereka meraih kesuksesan itu.
Dari sembilan imam fikih yang kubaca sejarahnya, tak satupun yang tidak pernah mendapat ujian dan cobaan; dipenjara, diasingkan dan disiksa. Bahkan Imam Zaid bin Ali dibunuh dan mayatnya disalib di tempat umum. Untuk menjadi orang besar, mereka harus mempertaruhkan apa yang mereka punya termasuk diri mereka sendiri. Mereka tidak terikat pada suatu apa pun kecuali hanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
~Artikel ini sekadar sisipan, untuk peringatan kepada para sukarelawan & da'ie yang terus-terusan berjuang untuk Islam...InsyaAllah, moga dapat menaikkan semangat juang mereka...Wallahu'alam...
No comments:
Post a Comment